Halo!
Ga terasa ya kita sudah 8 bulan berkawan dengan pandemi.
Udah melewati fase panic buying, lebaran di rumah aja, new normal setelah lebaran, kasus melonjak drastis efek cluster long weekend, petugas kesehatan pada tumbang, kenalan satu persatupun tumbang juga, pemakaman yang udah mulai full, sampai sekarang ini liat fenomena pemerintah di berbagai negara mundur dari jabatannya yang seakan-akan sudah ga ada titik terang bagi kita.
Gue udah 8 bulan wfh, ga keluar ke tempat umum. Prefer belanja online daripada offline. Ga pulang kampung. Ga pernah ketemu keluarga. Ga pernah nongkrong sama teman-teman. Ga jalan-jalan. Ga senang-senang.
Sampe gue kepikiran, apakah kita sedang berada di seleksi alam?
Ataukah kita sedang ada di film avengers endgame?
---
Kebetulan gue sendiri pernah mengalami 1 rumah dengan positif covid19 OTG. Berawal dari keisengan rapid test mandiri yang hasilnya beda-beda, akhirnya suami gue memutuskan untuk swab di rumah sakit. Ternyata hasilnya positif! Malam itu kami zonk banget, karena kami merasa sehat walafiat dan sebelum hasil tes keluar, kami bertiga masih kumpul normal.
Setelah gue swab besokannya, ternyata gue hasilnya negatif. Aneh juga ya?
Untungnya suami gue masih bisa isolasi mandiri. Waktu itu rumah sakit rujukan covid agak memaksa untuk isolasi di RS (mungkin waktu itu masih sepi ya RS nya, ga kaya sekarang udah full). Tapi kami bersikeras untuk isolasi di rumah aja.
Alhamdulillah 3 minggu kemudian sudah negatif hasil swab nya.
Agak melegakan karena virus itu sudah hilang, meskipun tidak ada yang bisa menjamin 100% hilang.
Kami bersyukur bisa mendeteksi secara dini, karena kalau waktu itu misalnya kami tidak iseng swab, gimana kalau sebagai OTG menulari orang lain yang imun nya tidak kuat?
![]() |
| Pemandangan Waktu Gue Swab |
Gue mau sharing tentang apa kami lakukan untuk menjaga imun kami agar tetap kuat disaat suami gue positif covid19:
1. Jaga Pikiran
Langkah pertama yang kami lakukan adalah: jangan panik, jangan sedih, jangan mikir yang aneh-aneh. Orang-orang bilang supaya imun naik harus hepi terus kan? Well, happiness is a state of mind.
Langkah pertama yang kami lakukan adalah: jangan panik, jangan sedih, jangan mikir yang aneh-aneh. Orang-orang bilang supaya imun naik harus hepi terus kan? Well, happiness is a state of mind.
2. Konsumsi Makanan Bergizi yang BANYAK
Sampai hasil tes negatif, kami tidak makan gorengan, micin, makanan/minuman yang banyak gula, dan makan makanan yang pedas. Karena kami percaya makanan tersebut termasuk makanan jahat yang tidak membantu menaikkan imun. Kami juga menambah frekuensi makan kami; yang normalnya 3x sehari jadi 6-7x sehari:
- 05.30 Bangun tidur kami makan telur rebus dan bubur kacang hijau (dengan gula merah, tanpa santan)
- 07.30 Sarapan masakan rumah: nasi, lauk, sayur, buah. Setelah sarapan kami mengonsumsi 1 SDM Madu murni dan vitamin. Gue minum imboost force dan becom-c. Suami gue minum vitamin yang diresepin dokter rumah sakit rujukan.
Sampai hasil tes negatif, kami tidak makan gorengan, micin, makanan/minuman yang banyak gula, dan makan makanan yang pedas. Karena kami percaya makanan tersebut termasuk makanan jahat yang tidak membantu menaikkan imun. Kami juga menambah frekuensi makan kami; yang normalnya 3x sehari jadi 6-7x sehari:
- 05.30 Bangun tidur kami makan telur rebus dan bubur kacang hijau (dengan gula merah, tanpa santan)
- 07.30 Sarapan masakan rumah: nasi, lauk, sayur, buah. Setelah sarapan kami mengonsumsi 1 SDM Madu murni dan vitamin. Gue minum imboost force dan becom-c. Suami gue minum vitamin yang diresepin dokter rumah sakit rujukan.
- 10.00 Ngemil makanan semi berat misalnya: siomay, bubur ayam, bakso.
- 12.00 Makan siang dengan menu yang sama dengan sarapan.
- 15.00 Ngemil makanan yang semi berat
- 15.00 Ngemil makanan yang semi berat
- 18.00 Makan malam sama dengan menu pagi dan suang
- 20.00 Ngemil makanan semi ringan, contohnya: salad buah, jus. (Kadang gue skip kalau udah ngantuk)
Selama 2 minggu menerapkan ini kami merasa gendutan. Tapi demi kesehatan tetap kami lakukan.
3. Begadang Jangan Begadang!
Kami selalu tidur sebelum jam 22.00. Kalaupun kami sudah tidur siang, malamnya kami tetap tidur dibawah jam 12. Sesekali kami menyalakan diffuser aroma lavender agar kualitas tidur terjaga.
4. Gelonggongan Air Putih
Ini wajib banget hukumnya, mau lagi sakit mau nggak...air putih tu harus minimal 8 gelas sehari! Pas lagi positif kami ga konsumsi minuman berasa dulu, cukup air putih aja yang super duper banyak. Kalo bisa sampe bolak balik kamar mandi.
5. Hindari Stress dan Kecapean
Kalau ada pekerjaan yang membuat pusing, mendingan tinggalin dulu. Ga banyak scroll sosmed untuk kepo hal gak penting yang bikin mikir aneh-aneh (kaya cerita pasien covid yang berakhir tragis). Hindari kontak-kontakan sama orang yang toxic.
Kalau ada pekerjaan yang membuat pusing, mendingan tinggalin dulu. Ga banyak scroll sosmed untuk kepo hal gak penting yang bikin mikir aneh-aneh (kaya cerita pasien covid yang berakhir tragis). Hindari kontak-kontakan sama orang yang toxic.
6. Sering Bebersih
Mandi, cuci tangan, pake disinfektan? Hukumnya wajib. Plus sering bersih-bersih ruangan: ganti sprei tempat tidur tiap hari, sedot debu, lap gagang pintu..tangga..dll yang sering dipegang.
Mandi, cuci tangan, pake disinfektan? Hukumnya wajib. Plus sering bersih-bersih ruangan: ganti sprei tempat tidur tiap hari, sedot debu, lap gagang pintu..tangga..dll yang sering dipegang.
7. Jalan Kaki dan Berjemur
Karena gue jarang olahraga, gue ngga mungkin kan tiba-tiba olahraga berat. Gue dan suami juga nggak mungkin keluar rumah. Jadi di pagi hari sebelum komplek rame, kami jalan-jalan muter komplek. Pake masker, pastinya. Untungnya komplek rumah sepi banget, jadi kami tidak kontak dengan siapapun.
Karena gue jarang olahraga, gue ngga mungkin kan tiba-tiba olahraga berat. Gue dan suami juga nggak mungkin keluar rumah. Jadi di pagi hari sebelum komplek rame, kami jalan-jalan muter komplek. Pake masker, pastinya. Untungnya komplek rumah sepi banget, jadi kami tidak kontak dengan siapapun.
Jam 11an kami ke halaman rumah untuk berjemur mendapatkan sinar matahari. Kira-kira durasi berjemurnya 15menitan lah.
8. Banyak Berdoa
Ya, pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan kesehatan umatNya. Jadi mau lo berupaya sekuat tenaga, tetap hasil akhirnya Tuhan lah yang menentukan. Banyak berdoa semoga kita dan orang disekeliling kita sehat selalu.
---
Karena meskipun stay dirumah aja juga ga menjamin bebas dari covid19 seperti kami, jadi memang anggap aja semua orang akan corona (dan korea) pada waktunya. Tapi memang sebaiknya jaga jarak dengan orang lain, karena siapa yang akan tahu kalau ternyata lo OTG? (kecuali lo kaya terus lo swab setiap hari dan menjamin 100% lo negatif).
Kalau kami sih.. tetap stay di rumah, ga pulang kampung ketemu ortu/sodara dulu, ga nongkrong dulu, dan tetap jaga jarak sama orang2... Karena itulah yang terbaik, gamau lagi kena dan gamau juga nularin orang.
Kalau kami sih.. tetap stay di rumah, ga pulang kampung ketemu ortu/sodara dulu, ga nongkrong dulu, dan tetap jaga jarak sama orang2... Karena itulah yang terbaik, gamau lagi kena dan gamau juga nularin orang.
Jaga Kesehatan ya! Semoga kita semua terhindar dari covid19 dan antek2nya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar