Lagi-lagi Waktu

Pernah gak, ketika aktivitas seharian diluar pas pulang tiba-tiba bingung mau ngapain?
Pernah gak lo tersadar, ternyata aktivitas lo tuh itu-itu aja? Dan lo bosen banget rasanya.
Pernah gak, saat lagi bosen, hanya ngobrol dengan orang lah satu-satunya cara mengatasinya?
Pernah gak, ketika lo butuh banget ngobrol sama seseorang, tapi orang-orang ga ada buat lo?
Pernah gak, berada di tempat ramai tapi lo merasa sepi?
Pernah gak, berada di tempat sepi dan merasa kesepian karena sendiri, tapi lo gak nyaman dengan kesepian itu?
Dan pernah gak, saat lo gak nyaman dengan kesepian, kebosanan, dan ketidaknyamanan itu sendiri, akhirnya lo memutuskan untuk menulis?


Mungkin inilah alasan kenapa gue menulis di hari ini.
Dimana gue seharusnya bisa lebih produktif...ga cuma liat layar laptop, hp, telponin orang tapi ga ada yang ngangkat, nyapa orang tapi ga ada yang bales, nonton acara youtube yang sampah, atau tidur seharian.

Gue cuma membayangkan, dalam waktu dekat gue akan keluar dari zona nyaman dan mulai beradaptasi dengan zona baru yang belum tau akan nyaman atau tidak.
Dan ini sangat mengganggu gue.
Gue akuin, gue bukan lah orang yang dinamis. Yang setiap hari enjoy menjadi seekor bunglon, berkawan dengan perubahan drastis. Atau seperti marsupilami yang dengan hepi nya lompat sana sini.
Gue bukan tiger, bukan winnie the pooh. Gue Roo, atau mungkin Eeyore.
Dan sifat gue ini sangat mengganggu gue.
Gue 80% introvert, 20%nya extrovert karena tuntutan profesi.
Gue udah berhasil meraih angka 20% untuk kadar ke extrovert an gue, karena lingkungan gue memaksa, dan gue lama menyesuaikan diri dalam pencapaian angka 20% tadi.
Dan ketika gue sudah mencapai itu semua, gue harus kembali menjadi 100% introvert.

Dan ini sangat mengganggu gue.

Ya mungkin inilah siklus nya, gue dilatih untuk menjadi adaptable walaupun caranya sangat menyiksa.
Gue benci perpisahan ketika gue tidak ingin dipisah.
Gue benci dengan senyum dan basa basi sama orang ketika gue lagi bener bener pengen sendiri.
Gue benci harus merubah pola ini menjadi pola yang baru, yang belum tentu sesuai.

Tapi itu semua, lagi-lagi jawabannya waktu. Semua butuh waktu, dan kesabaran yang ekstra.
Yeah, lagi-lagi waktu.