Hai, untuk yang kesekian kalinya.
November 2015, tidak terasa dalam 1 bulan lagi tahun ini akan berakhir.
Usia semakin bertambah, begitu pula harapan dan cita-cita yang ingin diraih dalam hidup.
Ingin melanjutkan studi.
Ingin melanjutkan studi di luar negeri.
Ingin ke luar negeri.
Ingin investasi.
Ingin beli ini itu.
Ingin menikah, punya anak, tinggal di rumah baru, dan naik pangkat.
Ingin resign dan merintis usaha sendiri.
Dan lain-lainya yang masih banyak sekali.
Tapi, apakah itu yang benar-benar saya inginkan?
Mengingat bahwa saya, dan mungkin kita semua, sedang berada di zona quarter life crisis.
Jadi apakah keinginan itu semua adalah yang benar-benar diinginkan?
Benarkah itu yang kita butuhkan dan harus lakukan saat ini? Ataukan hanya sekedar tuntutan lingkungan atau prestis?
Seminggu yang lalu, saya menonton serial TV You're The Worst episode LCD Soundsystems. Singkat cerita, You're The Worst adalah serial TV yang menceritakan life crisis pemuda pemudi saat ini. Ada yang tujuan hidupnya tidak jelas sampai depresi dengan sendirinya, ada yang merintis karir terus-terusan tapi tidak membuahkan hasil, ada yang sudah menikah dan hidup terjamin tapi tidak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya, ada juga yang memiliki krisis kepercayaan diri yang membuat lingkungan enggan menerimanya. Bagi yang merasa terjebak di quarter life crisis, anda sebaiknya menonton serial TV ini. Yang bisa anda petik dari serial ini adalah: Anda tidak sendirian! Karena semua orang pernah dan akan terjebak di zona ini. Krisis besar-besaran akan menyerang kita semua di usia kepala 2.
Dan episode LCD Soundsystems menjawab pertanyaan diatas. (Ya, memang harus ditonton terlebih dahulu supaya lebih afdol). Bahwa apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Manusia akan selalu penasaran dengan hal yang tidak dimiliki, dan berusaha untuk memilikinya. Ketika memilikinya, belum tentu sesuai dengan yang diharapkan. Dan ketika tidak sesuai, maka akan mencari 'penyesuaian' lain, yaitu menginginkan hal lain. Begitulah siklus perputarannya. Sesuatu yang tidak akan berakhir sebelum kita mengakhirinya sendiri.
Padahal kita melewati start bersama. Tapi ada saja yang larinya lebih cepat,bahkan ada di garis finish. Yang sudah melewati finish juga ada yang ingin balik lagi ke start.
Begitulah.
Tapi apakah menjamin bahwa mereka bahagia dan puas dengan kehidupan yang sudah mencapai garis finish?
Sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas. Mau sudah melewati quarter life crisis juga masih akan tidak pernah puas. Dan saya yakin, hampir kebanyakan dari kita tidak ingin tertinggal lingkungan. Memang perlombaan lari ini hanya memutari track yang itu-itu saja.
Kalau memang akan terus berputar, ya nikmati saja perputaran zona krisis ini. Sama seperti fase 'alay' saat remaja yang saat ini sudah bisa kita lihat ke belakangan dan kita kenang. Suatu hari nanti saat kita sudah mencapai semua yang diinginkan, kita akan melihat kebelakangn dan tersenyum puas karena sudah berhasil melewati krisis tersebut.
Dinikmati saja. Yang belum tercapai, disegerakanlah untuk mencapainya. Terus berlari, tapi nikmati juga tracknya. Dan berhati-hatilah, jangan sampai tersandung, jatuh, dan diinjak lawan. Selamat datang di arena marathon krisis seperempat abad!
Jadi, finishnya masih jauh atau sudah dekat?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar