Sabtu, 31 Januari 2015

Thoughts on Fifty Shades Trilogy (Book)

Halo!
Ini postingan pertama di 2015. Sebenarnya judul dari postingan ini lebih cocok: "Rainy Sunday Morning. Wake Up Early. Go to Office." karena memang situasinya seperti ini. Malesin banget ya. Tapi kebetulan akhir-akhir ini saya sedang excited untuk memberi komentar kepada buku Fifty Shades Trilogy karangan E.L James yang konon katanya Best Seller di Amerika.

Gambar Dicomot Dari Gugel
Ketidaksengajaan saya membaca buku ini adalah ketika suatu hari saya melihat trailer filmnya yang mau tayang (yang pasti tidak akan tayang di Indonesia) di bulan Februari 2015. Banyak orang yang bilang bahwa ini adalah fiksi yang fenomenal, maka dari itu saya penasaran baca. Ketika searching di gugel ternyata da situs Wattpatt.com yang memberikan isi dari buku ini secara cuma-cuma (duh,maaf ya E.L James).

Saya tidak akan memberikan review tentang buku ini, karena toughts on saya sudah terlalu meledak. Haha. Baca aja sendiri ya, untuk yang sudah merasa dewasa. Saya baru selesai membaca seri pertamanya, yaitu Fifty Shades of Grey. Ketika ingin membaca seri kedua dan ketiga, saya sudah terlanjur membaca sinospisnya (duh korban spoiler banget) dan itu memperkuat thoughts on saya:

1. Di awal hingga ke tengah buku Fifty Shades of Grey, saya cukup menikmati karakter (karakter lho ya,bukan adegan) Christian Grey dan Ana Steele yang tarik ulur maju mundur cantik gitu deh. Tapi cukup kecewa dengan bagian tengah ke belakang karena lambat laun kisah mereka nggak lebih baik dari Bella Swan - Edward Cullen yang bikin orang-orang, termasuk saya, jijik lihatnya. Jijik dalam artian: muak dan eneg.



2. Pertama baca: "Mungkin nggak sih ada CEO muda, ganteng, kaya raya suka sama anak kuliahan yang (katanya) kucel, cuek, nggak bisa dandan, dan nggak menarik?". "Oke mungkin aja ada deh ya. Namanya juga fiksi" awalnya bisa toleransi lah... namanya juga jatuh cinta, dan cinta itu buta. Mungkin Christian Grey jatuh cinta dengan Ana Steele karena dia spesial. Sespesial apa sih Ana Steele? Ternyata jawabannya: "Ana Steele adalah negosiator yang baik, dan bisa menentang Christian Grey. Jadi Christian Grey penasaran." Cuma itu?! Yaelah. Terus bisa suka banget dalam waktu beberapa hari setelah pertama bertemu?! Se-hot apakah Ana Steele di mata Christian Grey? She's just a lucky bastard. Dan awalnya saya pikir Christian Grey cuma memanfaatkan Ana Steele untuk menjadi sub nya. Ternyata dia jatuh cinta beneran, bahkan lama-lama yang tadinya "As I told/ order" jadi "As you wish"?! Duh konyol banget.

Dia super dominant! Tapi akhirnya luluh juga


3. Adegan dewasanya terlalu banyak. Emang sih ini novel fiksi, tapi di kehidupan nyata kayanya nggak mungkin ada pasangan yang tiap hari melakukan itu, sehari sampai 5 kali, dan selalu turn on liat pasangannya. Euh. Get a life! Saya nggak ngerti sih ya, cuma menurut saya nggak mungkin. Bahkan adegan ngobrolnya aja lebih sedikit dari adegan dewasanya. Nggak mungkin deh ya. Kecuali Christian Grey dan Ana Steele pengonsumsi obat kuat dan pil biru apalah. Haha.

Demi yaa...demi anak kuliahan, Bos Besar rela ngapain aja

Oke, saya tau ini jijik, tapi saya sudah dewasa ya jadi kita coba terbuka aja untuk membicarakannya.

4. Karena saya lihat trailer filmnya duluan, jadi saya kaget. "Loh, yang jadi Ana Steele itu Dakota Johnson?" Padahal di bukunya Ana dideskripsikan tidak secantik itu (tidak secantik Dakota Johnson lah), dan lebih cantik teman sekamarnya -- Kate Kavanagh. Padahal di film, sebaliknya.

Kirain Ana Steele nggak secantik ini. Dan, Dakota Johnson keliatan tua banget.


5. Saya kecewa setelah lihat sinopsis buku selanjutnya. Mereka akhirnya pacaran, Christian mau melunakkan sifat dominantnya, mereka akhirnya nikah (setelah pacaran 3 bulan?!!?) dan punya anak. WTF. Ini buku udah nggak menarik lagi. Pure, TWIILIGHT BANGET INI MAH.

EWWWWWW!!!!


4.Dan setelah baca sinopsis nya saya berharap ini bukanlah cerita trilogy. Cerita ini harusnya mentok aja di cerita pertama. Akan lebih baik jika Ana Steele meninggalkan Christian Grey dan menjalani hidup normal. Jadi, Christian hanya pengalaman pertama Ana yang tidak terlupakan. Cukup. Case is closed.

"Goodbye, Christian"


5. Saya juga menyayangkan kenapa E.L James terinspirasi dari Twilight Series dan membuat kisah cinta yang awalnya nggak mungkin dan terlarang tapi akhirnya jadi merasa yang paling so sweet, nggak rasional, dan cuma menjadi impian cewek-cewek biasa yang selalu berharap dapat menggaet cowok yang luar biasa (nggak mungkin bisa sama cewek biasa). Habis ini mungkin bakal ada cerita cowok Hollywood nikah sama cewek Bekasi hahaha.

KESIMPULANNYA SIH INI YA.

Thoughts on Fifty Shades Trilogy saya sudah cukup lah ya. Awalnya saya menggebu-gebu sekali, karena karakter Christian Grey yang menjadi favorit saya; Brengsek, Bossy, Kaku, Dingin, namun Smart dan Elegan. Tapi ternyata cowok se-begitu kakunya- kaya Christian Grey bisa meleleh dan luluh dalam waktu singkat oleh cewek biasa aja yang nggak kuat karakternya kaya Ana Steele. Hahaha. Selamat bermimpi deh para wanita biasa...

Mimpi Kali Yeeee


Brb mau mimpiin kawin ama Bradley Cooper karena tiba-tiba saya dipindah ke cabang New York dan IndiHome jadi sponsornya project Film Productionnya Bradley. HAHAHA

PS: Saya masih ga bisa ngebayangin kalo yang meranin Christian Grey itu Michael Fassbender. .. ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Author

Foto saya
Just a small fish swims in an endless ocean.

Archives