"Siapa pahlawan kamu dalam kehidupan nyata?"
"Ibu".
"Ayah".
"Orang tua".
Jika saya ditanya pertanyaan tersebut mungkin saya tidak akan menjawab ayah, ibu, atau orang tua. Mencintai kedua orang tua memang harga mutlak. Tapi lihatlah hidupmu, kau tidak mungkin hanya bertemu dengan orang tua saja di sepanjang pembuatan otobiografimu, kan?
Pahlawan bisa jadi siapa saja; kerabat, pejabat, guru, tukang becak, satpam, artis, mantan pacar, pegawai kantoran, mas-mas penyetan, nenek gayung, sampai orang yang tidak dikenal-pun bisa berpeluang menjadi pahlawan hidup kita jika jasa mereka kita kenang sampai hari ini.
Sumber inspirasi yang membuat kita semakin baik di setiap harinya.
Sumber inspirasi yang membuat kita semakin baik di setiap harinya.
Lihat dirimu saat ini, ingat SIAPA yang membuat dirimu seperti ini. Apa yang kamu syukuri. Apa yang kamu miliki. SIAPA yang membuatmu dirimu seperti ini.
Menjadi pahlawan bukan hanya yang dikenang banyak orang, yang gambarnya dipajang dalam buku sejarah sekolah dasar. Seperti Arya Kamandanu, seorang ksatria Kerajaan Majapahit yang mungkin namanya tidak sepopuler Patih Gajah Mada. Padahal jasanya dalam menegakkan Majapahit juga patut dihargai.
Pahlawan adalah sebutan secara simbolik. Pahlawan yang sebenarnya adalah orang yang mampu menebarkan manfaat ke sesamanya.
Selamat hari pahlawan!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar