Dibalik Mengeluh Ternyata Ada Rasa Syukur

Ya. Siapa yang tidak mengeluh. Hanya orang-orang yang ekstra sabar yang bisa. Sayangnya itu salah satu kelemahan saya; nggak sabaran; yang tentunya ingin saya perbaiki kedepannya.

Mengenai pekerjaan, lifestyle, lingkungan, passion, and all the life issues in this mid 20s.
Se menggerutu2nya saya, namun diam-diam rasa syukur itu selalu menyelimutinya.

1. Kalau tidak karena pekerjaan saya ini, mungkin sampai sekarang saya mengurungkan niat untuk belajar mengendarai mobil. Alhamdulillah sekarang sudah lancar.
2. Kalau waktu, tenaga, pikiran, dan uang tidak saya kerahkan ke orang-orang yang saya sayangi, mungkin saya akan merasa tidak sebahagia ini.
3. Kalau saya tidak bekerja di tempat saya bekerja sekarang, mungkin selamanya saya akan menjadi orang yang kaku. Yang hanya lancar berkomunikasi dengan gadget.
4. Kalau saya tidak mengingat bagaimana caranya bersyukur, mungkin saya akan menjadi satu dari sekian banyak tipe orang yang saya benci: nyaman berada di zona tidak nyaman.

Akan ada banyak kemungkinan yang terjadi selain yang saat ini terjadi. Could be better or even worse.
Tapi bersyukur selalu membuat kita merasa cukup.

Memangnya apalagi yang kurang?
Ini itu semua ingin dicapai... Tidak akan ada habisnya.
Yang kurang adalah..
Kurang bersyukur.