Rabu, 10 Februari 2021

Please Wake Up

Suatu hari ada seseorang yang (secara ga langsung) komen kalau gue sarkas, terutama sama isu sensitif. Such as sandwich generation, nikah muda, endonesah without p4c4r4n, mamak ambisius dan lainnya. Gue bukan SJW, feminist atau sejenisnya, but I love being sarcastic.

Ini tahun 2021. Wake up! Mayoritas orang melek teknologi, atau setidaknya tau isu apa yang sedang viral. Sekarang banyak budaya asing yang masuk, sampai negara kita seakan-akan krisis identitas. Tapi kenapa masih banyak paradigma:

"cewek tu gausah sekolah tinggi, nanti lulus sekolah juga cari suami. Harus pintar masak, harus cantik biar suaminya betah"

atau

"gausah pacaran, langsung nikah aja biar ga ketuaan, biar ntr jarak sama anaknya ga jauh".

atau

"dia penampilannya gak agamis, pasti dia liberal, bukan orang soleh/solehah"

atau

"kamu seorang ibu tapi kerja? ga kasian anakmu? emang gaji suami ga cukup?"

atau

"lulus jadi pns aja, hidup terjamin. Jangan kerja di swasta, apalagi start up".

OH GOD. Please. Wake up. You're not living in jaman jahiliyah!

Hidup tuh cuma sekali. Lakukan aja apa yang lo mau. Lo terlahir cewek atau cowok udah takdir, jangan dijadikan penghambat mau ngelakuin apapun. Dengerin omongan nyinyir orang sekitar boleh, tapi ingat, ketika lo menjalani hidup yang mereka bilang, apa mereka akan bantuin lo? kan belum tentu.

Jadi, mau belajar bidang apapun, mau bisnis atau kerja atau jadi ibu rumah tangga, mau nikah atau nggak, mau punya anak banyak atau nggak, you are still awesome! Jangan menyamakan standar hidupmu dengan standar orang-orang, karena kita tidak sedang di area marathon. Kita lahir masing-masing, mati juga masing-masing. Kenapa harus hidup sesuai yang orang lain inginkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Author

Foto saya
Just a small fish swims in an endless ocean.

Archives