Masa remaja di tahun 2003, disaat MTV sedang berjaya.
Yah, seperti yang kita semua ketahui, ada fase peralihan dari masa dewasa ke remaja, yaitu fase alay. Saya sedang berada dalam fase alay-alaynya.
Masa remaja di tahun 2003, saya sedang menggemari band indie lokal yang pada saat itu mungkin masih sedikit masyarakat yang familiar dengan namanya; Superman Is Dead (SID). Single pertamanya yang muncul di MTV, Punk Hari Ini, dengan lirik lagunya yang menurut saya "gue banget lah waktu SMP" terngiang hingga hari ini.
"Kukesal hari ini, melihat di sekitarSemuanya sama dan seragamKorban dari majalahDia pikir dia berbedaDan semua band mengkopi BlinkDi manakah pemberontakEngkau bersembunyi?"
Waktu itu punk melodic sedang in sekali di kalangan anti mainstream. Ibarat sekarang, hmm, apa yah? saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan mainstream maupun anti nya, karena semuanya sama saja. Yah pokoknya ibarat hipster di hari ini lah. Tapi ternyata di kalangan punk melodic yang anti mainstream tersebut, ada juga kalangan punk melodic yang failed. Yah panjang ceritanya...tapi sebut saja poser. Nah, SID ini amat sangat anti poser. Mereka idealis di jalur mereka dan menghina habis-habisan 'mereka' yang hanya tukang copycat. Lirik "Dan semua band mengkopi Blink" itu karena sindrom Blink 182 yang menular ke anak-anak remaja di awal tahun 2000an. Termasuk SID sendiri, kah? tidak. Karena mereka sudah idealis di jalur punk tersebut sebelum demam Blink 182 di kalangan anti mainstream. Yah begitulah perasaan SID, dan orang-orang yang sepemikiran dengan SID pada saat itu. Namun ternyata demam Blink tidak terlalu lama hingga akhirnya poser berganti selera...
Ternyata, belasan tahun kemudian, fenomena "Semuanya sama dan seragam" masih saja terjadi. Meskipun objek yang digemari jauh berbeda, tapi fenomena dia-pikir-dia-berbeda-namun-semua-orang-berpikir-dirinya-demikian masih saja melekat di masyarakat.
Ya sebut saja, apa yang sangat mainstream di hari ini...
Yah namanya juga trend, bukan salah mereka sih. Tapi apakah tidak ada yang sadar, kalau gaya cowok jaman sekarang itu masculine banget? rambut ala 80s dengan vintage tee yang agak ngepas body dan sepatu boots. Eh salah, new balance. Hahaha. Dan, mendadak para pria yang tadinya cuek jadi perhatian sama diri sendiri. Merawat diri. Bawa sisir. Ke gym. Salon. Ehm, sadarkah kalian masculine dan gayish beda tipish abish?
Nah, kalo ini yang sedang trend di kalangan wanita: Rambut pendek. Semakin classy semakin sexy. Berkat Kiko Mizuhara sih. Ehm, sorry, berkat andien deh. Yang lucunya, cewek, yah cewek, kan suka banget foto di instagram rame-rame dan saling nempel. Yang dulunya rambutnya panjang-panjang (bahasa sekarangnya: rambut badai) sekarang seragam pendek semua. Ehm, ga sekalian oplas bareng? OIYA LUPA, PLUS RED LIPSTICK. INGAT, KAN SEMAKIN CLASSY SEMAKIN SEXY... berterimakasihlah kepada marilyn monroe. Eh salah, taylor swift.
Nah, dunia travelling sekarang lagi marak banget. Entah kenapa ya, apa karena sosmed sekarang yang berhubungan dengan posting foto video dan lokasi lagi rame banget kali ya? Yakin deh, kedepannya buku macem traveller yang cerita perjalanannya nggak akan asik lagi untuk di baca. Karena, setiap pembacanya sudah pernah mengalami.
Udah gitu, pada demam travelling ini jalan-jalannya ga tanggung-tanggung. Sampe turki, sampe yunani juga..kota impian saya sejak kecil :(:( Serius bikin iri. Yang ini bikin iri banget. Kayanya sekarang cari duit itu gampang banget. Dihabiskan buat memanjakan diri..kuliner dan travelling.
Nah, ini juga. Chelsea Islan dan Raisa. Nowadays nilainya adalah mutlak banget bagi semua jenis kelamin bahsa chelsea islan dan raisa itu oke. Cantik. Oke. OKE BANGET POKOKNYA (yang lebay gitu okenya). Ngga ada orang yang bilang "ah biasa aja mereka, ngga cantik banget". Nilainya mutlak, absolut. Everybody wants to sleep with them (cowok), atau stalking betapa flawless nya mereka (cewek). Hmm kenapa ya mendadak selera orang bisa sama semua? Apakah mereka bakal menggantikan kecantikan mutlaknya dian sastro? Ehm. Let's see 10 tahun lagi mereka bakal gimana.
Hmm mungkin itu aja, yang sedang terbesit di kepala saya. Sebenarnya masih ada banyak lagi yang belum sempat terucap. Mengingat poin diatas sudah terlalu overdose.
Tidak, bukannya saya tidak suka dengan yang saya sebutkan diatas. Bukannya jelek, bukannya sinis. Tapi tidakkah terlihat terlalu jelas bahwa hari ini semua orang benar-benar seragam? Benar-benarkah tidak ada perbedaan selera lagi?
Kalau soal keseragaman musik, jujur saja saya ngga tau dan ngga mau tau. Tapi saya lihat akhir-akhir ini banyak kaum poser yang ngakunya suka Pink Floyd. Oh, God. Ya sudah biarlah. Memang pada akhirnya mereka senang memiliki selera yang seragam.
Yah, pada akhirnya, lirik SID diatas akan terus menjadi anthem bagi orang-orang yang menanyikannya. Bagi saya...yang sudah jenuh dengan semua orang yang terlihat sama saja.
10 tahun yang akan datang, tidak akan ada yang menjamin bahwa tidak akan ada lagi keseragaman pada selera masyarakat banyak. Jadi harus bagaimana? Tidak gimana-gimana, beropini saja cukup, bukan?
"Bukankah ini penting?Dan perasaanku membuhuhku..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar