Sabtu, 17 November 2012

Antara Baik dan Jahat

Sisi jahat pastilah ada, dibalik seseorang yang baik.
Entah berapa persen kadarnya.
Entah menyelip di DNA sebelah mana.
Entah dipandang dari sudut yang mana.
Entah bagaimana membuktikannya.

Begitu juga sebaliknya; dibalik seseorang yang jahat pasti ia memiliki sisi yang baik.

Contohnya lihatlah diri kita masing-masing, termasuk orang jahat atau baik kah kita?
Kalau kita termasuk orang yang baik, pernahkah kita berbuat jahat?
Misalnya, berbohong (karena kejahatan itu tergantung sudut pandang, maka menurut sudut pandang saya berbohong adalah salah satu bentuk kejahatan).
Kalau kita termasuk orang yang jahat, pernahkah kita berbuat baik?
Misalnya, menolong.

Berbohong & menolong pun ada tahapannya, seperti tingkatan surga dan neraka.
Namun surga tetaplah surga. Neraka tetaplah neraka, tidak ada bedanya. Hanya ada dua pilihan: kesenangan atau menderita. Bukan kesenangan yang sedikit, lumayan senang, sangat senang atau menderita yang sedikit, lumayan menderita, sangat menderita.
Jadi sebesar apapun kebohonganmu atau pertolonganmu, labelmu tidak akan bertambah "banget" disebelah kata "baik" atau "jahat".

Pernah dengar pepatah: "ketika aku berbuat baik tak seorangpun ingat. Ketika aku berbuat buruk tak seorangpun lupa"?
Itu menandakan bahwa perbuatan jahat lebih signifikan dimata orang dibandingkan perbuatan baik.
Sebaik apapun kita, jika kita pernah berbuat jahat, maka orang akan mengingatnya. Orang akan melabeli kita "jahat" meskipun sebenarnya kita hanyalah "pernah jahat". (Hmm,apa bedanya?)

Orang baik, pernah jahat = jahat.
Orang jahat, pernah baik = jahat.
Jadi apakah bisa disimpulkan bahwa semua orang itu jahat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Author

Foto saya
Just a small fish swims in an endless ocean.

Archives