Selasa, 28 Agustus 2012

Ternyata Tidak Hanya di Twitter Saja

       Sebut saja G, inisial toko buku terkenal di Indonesia.
       Dan R, inisial mall terkenal di salah satu kota besar di Indonesia.

       Suatu hari di toko buku G mall R, seperti biasa ketika menjalankan aktivitas favorit saya; read and walk the bookstore, saya selalu menyoroti label "recommended book". Tetapi hari itu saya sedang ingin membaca karya-karya John Grisham atau Sidney Sheldon maka beralihlah pandangan saya ke label "novel terjemahan".
     Karena rak novel terjemahan dan novel indonesia bersebelahan, secara kasat mata terlihat beberapa judul buku dari rak novel indonesia. Secara kasat mata saya dapat menyimpulkan 2 keywords yang sedang hangat dikarang oleh penulis-penulis Indonesia:

1. Galau
2. Korea


        Siapa yang tidak terkejut? Atau mungkin,siapa yang terkejut?
        Tidak, saya tidak keduanya. 
        Saya miris melihatnya. 
        Ingin dibahas lebih lanjut?

        Maaf tetapi saya bukanlah orang yang ahli dalam 2 hal itu.

      Menurut saya galau tidak bisa didefinisikan dengan hanya yang berkaitan dengan perasaan, terutama cinta. Galau hanyalah sebatas bingung memilih jalan yang mana, tidak lebih dari itu. Tidak terlalu spesial sampai diangkat menjadi tema, apalagi jadi bahasa sehari-hari.

      Dan, korea (selatan)... menurut saya adalah negara maju yang indah dan memiliki kebudayaan yang menarik untuk dipelajari. Tetapi orang-orang indonesia lebih baik dari mereka! Hanya saja mungkin orang-orang indonesia tidak mampu membuat serial tv yang dapat dipuja seluruh wanita indonesia, hahaha. Tapi tidak untuk segi musikalitas, karya musisi Indonesia seharusnya lebih didewakan dibandingkan musik dance berbahasa korea. (STATEMENT MUTLAK).

     Bagaimana menurut anda, apakah memalingkan muka dan melangkahkan kaki menuju rak novel terjemahan dengan kondisi seperti itu tetap mengurangi kadar nasionalisme seorang penduduk Indonesia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Author

Foto saya
Just a small fish swims in an endless ocean.

Archives