Tapi kalau boleh menarik kesimpulan, selama ini gue baik-baik saja. Tidak ada kekurangan, karena yang gue punya lebih dari cukup. Gue bisa aja membanggakan pencaiapan, atau harta yang gue punya. Tapi buat apa? Itu semua hanyalah kebahagiaan yang sesaat, tidak abadi.
Gue mau menebarkan aura positif hari ini.
Gue mau menebarkan aura positif hari ini.
Gue nggak mau lupa hari ini gue bersyukur karena:
1. Gue punya atasan kerja yang sangat baik, mempersilahkan gue kerja dari rumah (wfh) selama 5 bulan berada di kondisi pandemi, disaat teman-teman gue sudah mulai kerja di kantor.
Terkadang gue jenuh juga dirumah aja. Gue pengen bersosialisasi dan hidup normal lagi sebelum pandemi melanda. Tapi mengingat angka kematian covid yang semakin tinggi, gue punya anak batita, dan gue punya motivasi baru "less wasted" dalam hidup gue, gue semakin bersyukur atasan gue mempekerjakan gue dirumah. Terima kasih pak.
1. Gue punya atasan kerja yang sangat baik, mempersilahkan gue kerja dari rumah (wfh) selama 5 bulan berada di kondisi pandemi, disaat teman-teman gue sudah mulai kerja di kantor.
Terkadang gue jenuh juga dirumah aja. Gue pengen bersosialisasi dan hidup normal lagi sebelum pandemi melanda. Tapi mengingat angka kematian covid yang semakin tinggi, gue punya anak batita, dan gue punya motivasi baru "less wasted" dalam hidup gue, gue semakin bersyukur atasan gue mempekerjakan gue dirumah. Terima kasih pak.
2. Keluarga kecil gue pernah terkena musibah di bidang property. Kami kehilangan uang yang cukup banyak nominalnya, padahal itu jerih payah kami menabung selama bertahun-tahun kerja. Kami pun hampir tertipu untuk yang kedua kalinya, ketika kami diperas oleh ognum pengacara beberapa bulan setelah musibah menimpa. Akhirnya kami ikhlaskan property kami, uang kami hilang begitu saja.
Ternyata hari ini kami mendapat kabar baik, property tersebut dijual ke kami dengan harga yang turun drastis. Selain, kami juga sudah membeli property lain yang letaknya strategis, tanahnya luas dan spesialnya adalah dijual dengan harga "corona". Gue nggak tau harus bagaimana, gue bersyukur banget Allah memberi jalan ini ke keluarga kami. Kami diberikan ujian yang cukup berat, namun kami dituntun ke jalan yang terbaik. Dan kalau bukan karena musibah ini, mungkin kami tidak akan punya pengalaman berharga yang belum tentu setiap orang bisa dapatkan. Terima kasih, Allah. Terima kasih juga untuk teman hidupku, karena telah mengajarkan kesabaran, keikhlasan dan berfikir jernih dikala suasana yang keruh.
Ternyata hari ini kami mendapat kabar baik, property tersebut dijual ke kami dengan harga yang turun drastis. Selain, kami juga sudah membeli property lain yang letaknya strategis, tanahnya luas dan spesialnya adalah dijual dengan harga "corona". Gue nggak tau harus bagaimana, gue bersyukur banget Allah memberi jalan ini ke keluarga kami. Kami diberikan ujian yang cukup berat, namun kami dituntun ke jalan yang terbaik. Dan kalau bukan karena musibah ini, mungkin kami tidak akan punya pengalaman berharga yang belum tentu setiap orang bisa dapatkan. Terima kasih, Allah. Terima kasih juga untuk teman hidupku, karena telah mengajarkan kesabaran, keikhlasan dan berfikir jernih dikala suasana yang keruh.
3. Gue mulai berkata "tidak" terhadap hal-hal yang membuat gue bimbang selama 28 tahun hidup. Nggak tau benar atau salah, tapi dari kecil gue selalu diajarkan untuk memperhatikan orang secara berlebihan, bahkan orang yang tidak gue kenal sekalipun. Memang banyak untung nya, tapi banyak ruginya juga setelah gue evaluasi. Tapi di usia seperti ini, gue mau meninimalisir kerugian yang menghantui gue bertahun-tahun. Gue ga mau cerita detailnya tentang ini, karena akan membuka luka yang perlahan tambalan nya sudah mulai kuat. Lucunya, gue terinspirasi dari drama korea yang lagi tayang dengan inisial IOTBNO. Diceritakanlah tentang seseorang dengan gangguan kepribadian bisa melepaskan trauma masa lalunya yang menghantui selama ini. Oke, gue juga harus seperti itu. Gue harus seperti si "anjing musim semi" yang berhasil melepaskan ikatannya dan berlari di kebun bunga musim semi. Terima kasih, Jo Yong dkk, dan Netflix.
Mungkin hanya 3 hal, tapi itu semua sangat berarti bagi kehidupan gue sekarang.
Pencapaian gue dalam hidup, harta gue, jabatan gue di kantor, makanan enak, apapun yang bisa gue banggakan, bahkan nonton gigs pun nggak bisa membuat gue bahagia kalau tidak ada 3 hal tersebut diatas....dan hal-hal lainnya yang nggak bisa gue sebutkan satu-satu. Karena pada dasarnya kita diberikan kehidupan yang layak aja harusnya sudah bisa disyukuri.
Kita bisa berjuang hidup sampai hari ini juga harusnya patut disyukuri.
Jadi ayo kita ucapkan sama-sama:
Terima kasih ya Allah, Tuhan Semesta Alam.
Terima kasih, pihak-pihak yang terlibat.
Terima kasih, diriku sendiri...
Kita bisa berjuang hidup sampai hari ini juga harusnya patut disyukuri.
Jadi ayo kita ucapkan sama-sama:
Terima kasih ya Allah, Tuhan Semesta Alam.
Terima kasih, pihak-pihak yang terlibat.
Terima kasih, diriku sendiri...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar